Essensial Oil Dan System Imun Tubuh
Diupload Oleh: Administrator
Ditulis Oleh: Apt. Risna Agustina., M.Si
02 Juli 2020 , 01:14 siang
Essensial Oil akhir-akhir ini marak diperbincangkan dan digunakan oleh masyarakat, setelah
didukung dengan kondisi kesehatan dunia yang sedang dalam keadaan darurat kesehatan
diakibatkan oleh Virus SARS-CoV-2. Banyak penelitian yang menyatakan manfaat yang baik bagi
peningkatan system imun didalam tubuh.
Sebenarnya bagaimana mekanisme kerja dari essensial oil hingga bisa mempengaruhi system
tubuh manusia ? . Aroma terapi yang dihirup akan melakukan aksinya melalui stimulus system
syaraf dan organ melalui mekanisme efektor-reseptor. Pada saat aroma terapi dihirup maka
yang terjadi adalah penyerapan minyak essensial dan memicu pada system limbic, bagian dari
otak yang berhubungan dengan memori dan emosi. Sehingga terjadi rangsangan pada respon
fisiologis syaraf, system kekebalan tubuh yang mempengaruhi denyut jantung, tekanan darah,
pernafasan, aktivitas gelombang otak dan pelepasan berbagai hormone didalam tubuh.
Sehingga tidak heran jika setelah menghirup wangi dari essensial oil, seseorang akan menjadi
lebih tenang bahkan dapat membantu menormalkan sekresi dari hormone. Menghirup
essensial oil juga dapat meredakan gejala dari pernafasan, tapi yang perlu digaris bawahi adalah
respon tiap individu tidaklah selalu sama terhadap suatu perlakuan. Ada yang menyukai wangi
dari essensial oil dan ada juga yang tidak. Sehingga hal tersebut juga akan mempengaruhi
respon tubuh mereka. Pada saat perasaan tidak senang maka secara spontan tubuh akan
menolak, sehingga terkadang tidak menghasilkan efek yang di inginkan.
Banyak sekali manfaat dari essensial oil diantaranya meringankan nyeri, sakit kepala, insomnia,
relaksasi , anti bakteri, anti jamur bahkan sudah ada beberapa penelitian menyatakan sebagai
antivirus yang sudah diujikan terhadap Virus SARS-CoV-2.
Maka dari sinilah kita dapat menghubungkan manfaat penggunaan essensial oil terhadap virus
yang menyerang saluran pernafasan yaitu SARS-CoV-2 ini, tumbuhan aromatic dan tanaman
obat menghasilkan keragaman metabolit sekunder dan senyawa kimia dengan potensi
menghambat infeksi dan replikasi virus. Secara garis besar diantaranya ada minyak essensial
dari jintan hitam, bunga chamomile, dan juga limau. Adapun yang memiliki mekanisme kerja
dalam menghambat protein ACE2, menyebabkan virus kehilangan reseptor inang dan menyerang protein protease utama SARS-CoV-2 pada waktu bersamaan ini merupakan
mekanisme kerja essensial oil dari bawang putih.
Maka dapat disimpulkan essensial oil memiliki beberapa peran dalam penaggulangan,
pengobatan maupun pencegahan dari virus SARS-CoV-2. Sehingga hal tersebut memberikan
dan menguatka kedudukan essensial oil sebagai terapi pendukung dalam menangani kedaan
darurat kesehatan yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.